Pameran seni rupa dengan cahaya obor sepanjang jalan. Menampilkan 20 karya berupa lukisan dan instalasi.
Pada pembukaan pementasan, para tamu dan penonton disambut hangat dengan tari Sembah dari divisi tari yang begitu menawan. Para penari yaitu Na'im (Haring), Latifatun (Anila), Mona (Shobana), Ana (Petrok) dan Dela (Thukuk).
Selanjutnya, masuk ke sesi menegangkan yaitu Performance Art dari divisi rupa oleh Nurhadi (Aradha). Yang melukis "Lentera Karya", judul pementasan SERBU tahun ini. Penampilannya yang sangat apik.
Acara dibuka secara resmi oleh dua MC SERBU JILID XV yaitu Indah (Laksa) dan Zhafira (Betik). Serta selaku dirigen Andesta (Tayu).
Nanang Adi Ramadhan (Che) selaku pimpinan produksi menjelaskan bahwa SERBU adalah proses terakhir kaderisasi yang kemudian mereka akan disematkan sebagai anggota aktif. "SERBU ini proses kaderisasi yang terakhir sesuai program kerja dari PENGKADERAN. Nantinya mereka berdelapan akan disematkan atau dilantik menjadi anggota aktif dan mendapat Nomor Induk Anggota (NIA)" terangnya.
Lebih lanjut, Reza Adelia (Kancra) selaku ketua umum UKM IMPAS periode 2022/2023 mengucapkan terima kasih kepada seluruh hadirin yang hadir. "Terima kasih kepada Abang Uni senior alumni UKM IMPAS, UKMBS seluruh Lampung dan orangtua dari para aktor yang telah hadir. Sebelum saya buka dengan ini SERBU JILID XV, saya harap para penonton dapat tenang untuk dapat menikmati seluruh pementasan yang beruntun. Saya ucapkan selamat kepada delapan anggota yang telah berhasil sampai ke titik ini", ujarnya.
Dewan Pendamping UKM IMPAS (Bang Ghofur) menyampaikan selamat untuk proses dari kedelapan anggota IMPAS hingga ketahap SERBU ini. Merupakan awal untuk proses yang lebih baik lagi. "SERBU ini merupakan langkah awal, bukan akhir dari proses. Awal untuk menuju proses yang baik dan sesungguhnya. Karena akan mendapatkan PDL dan NIA, dibarengi dengan tanggungjawab-tanggungjawab lainnya", jelasnya.
Sambutan ketiga dari Senior/Alumni, yang diwakili oleh bang Pay. Ia menyampaikan awal mula diadakannya SERBU, yaitu tahun 2009. Dimana Bang Pay dkk sedang berproses dan aktif di UKM IMPAS. Ia mencoba mencari moment untuk anggota-anggota baru dan tercetuslah SERBU.
Ditutup dengan do'a yang dipimpin oleh Fajar Adi (Gaco).
Penampilan pertama dari Rifai (Diraya) sebagai gitaris dan Cindy (Amita) sebagai vokalis, serta tim dibalik layar sebagai pengiring. Dengan lagu Diudara-Efek Rumah Kaca. Lagu yang mengangkat isu-isu tentang HAM dan aktivis yang hilang. Dengan setting serba koran, karena KAMI TIDAK PERCAYA LAGI BERITA!.
Lalu dilanjut dengan penampilan Tari Besulam oleh Na'im (Haring), Dela (Thukuk) dan Mona (Shobana). Dengan baju merah-meronanya dan gerakan gemulai. Tarian yang menggambarkan wanita Lampung yang hebat dengan rutinitas harian yang padat. Pagi hari mereka mengurus rumah dan malam hari harus menyulam.
Penonton akan lebih dibawah masuk dalam pementasan dengan penampilan lagu kedua, Merah-Efek Rumah Kaca. Lagu yang mencitrakan Bangsa Indonesia, dengan lara dimana-mana dan politisasi yang hampir ada diseluruh element. Dibawakan oleh Diraya (Gitaris) dan dua vokalis, Eka (Anggeng) dan Lili (Niskala). Dengan setting TV, karena KAMI TIDAK PERCAYA LAGI TAYANGAN TV.
Ditengah lagu, diselingi pembacaan puisi Sajak Sebatang Lisong karya WS Rendra, oleh Chyntia (Kavindra) dengan iringan petikan gitar.
Memasuki acara puncak pementasan, sebagai penari latar Veli (Mola) dengan gaun putihnya. Serta pementasan Molonog oleh Arum (Amerta). Dengan naskah Balada Sumarah karya Tentrem Lestari.
Pementasan Serbu Jilid XV diakhiri dengan gemuruh tepuk tangan penonton. Dan inilah foto seluruh aktor, MC dan foto bersama Keluarga Besar UKM IMPAS.
Video selengkapnya di SERBU JILID XV
0 Komentar